Tipe Penumpang Jala Bhakti di Terminal Grogol

Hari sabtu sudah datang...

KITA PULANG LAAGI KE SERANG  BROOOOOOOO.........!!!!!!!!!

Wah sepertinya Agan sedang mencari informasi di paman GOOGLE nhe.. Buktinya tulisan saya ketemu dan dibaca sama agan sekarang. Tidak selalu hari sabtu saja, hari—hari biasa pun ada saja penumpang atau sewa lah kata orang kulon mah, yang pulang. Namun tidak seramai hari sabtu. Memang sih setiap tiba hari sabtu penumpang yang mungkin ingin tahu transportasi ini di terminal grogol pasti mencarinya di google.. Ya kan..

Transportasi  yang bernama Jala bhakti ini kian hari sepertinya penumpangnya kian bertambah banyak saja. Karena para penumpang yang biasanya tidak menggunakan kendaraan jenis elf ini, sekarang beralih dan ikut menjadi penumpang setia " JALA BHAKTI " atau bisa disebut juga Jala bhakti mania ( bagi pengguna jala bhakti). Sebelum saya tahu bahwa diterminal Grogol itu ada armada yang bertrayek Serang-Grogol, saya juga menggunakan kendaraan bus lainnya baik di tomang maupun di jembatan tiga untuk menunggunya.

Pada pertengahan tahun kemarin, saya mengenal dan tahu informasi dari rekan kerja saya. Akhirnya saya pun sekarang sering naik kendaraan ini yang sering berebutan saat masuk kemobil itu. Tapi yang namanya penumpang dimana juga kadang ada saja tipe orang yang membuat dahi berkerut.



Lalu apa saja tipe penumpang yang dimaksud di atas, yang saya perhatikan dan yang saya tahu, mungkin hal inilah yang sering terjadi...

#1. Penumpang egoisme

Entah memang mengejar waktu atau mereka takut tidak ada mobil lagi disaat mau masuk kedalam mobil, sehingga jenis penumpang ini tidak menghiraukan kepada penumpang yang hendak mau turun terlebih dahulu. Alhasil para penumpang yang ada di dalam itu pun sangat merasakan kesulitan untuk bisa keluar karena diserbu oleh penumpang yang diluar saling berebut satu sama lainnya.
 Ya apa ya..??

#2. Tidak meggunakan uang PAS ( uang kecil )

Fenomena ini juga sering terjadi disaat para penumpangnya sedang mengumpulkan ongkos dari penumpang lain atau istilahnya " ARISAN " . terkadang ada juga beberapa penumpang yang memberikan uang ongkos yang nominalnya begitu besar, sehingga akan terasa kebingungan buat mencari uang kembalian. Sedangkan disitu tidak adanya seorang kenek atau kondektur dalam memunguti ongkos para penumpangnya.

#3. Maksain duduk dipinggir pintu

Bisa saja sedang ditunggu atau memang ia sudah tahu bahwa kendaraan tersebut mobil yang terakhir, sehingga penumpang seperti ini nekad juga memaksaidiri masuk dan duduk di samping pintu tanpa menghiraukan kenyamanan serta keselamatan dirinya. Padahal kendati demikian sebenarnya masih ada mobil lainnya yang mau bersedia mengantarkan penumpang dikala mobil Jala bhakti sudah habis.

Memberikan kesempatan penumpang yang hendak turun terlebih dahulu merupakan sebuah keharusan dan mesti dimengerti. Karena hal ini tidak adanya ketertiban pasti akan kesulitan satu sama lainnya. Berebutan dan saling dorong semestinya jangan sampai terjadi.

Bagi para penumpang yang merasa punya uang ongkos yang lebih besar, sebaiknya barangkali mau untuk menukarkan terlebih dahulu menjadi uang pecahan kecil. Sehingga nanti ketika mau memberikan ongkos tidak sama-sama bingung. Dan akan mudah mengumpulkannya.



Ketika sedang terpaksa duduk di dekat pintu mobil, ada baiknya jangan sampai menyandar di pintunya. Dikhawatirkan pintu tersebut sudah kurang nyaman lagi. Agar perjalanan sobat menjadi nyaman.

Nah jika sobat saat ini seorang penumpang Jala bhakti mania, kira-kira punya tipe yang mana..??
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.